Seorang Ayah Tega Bunuh Anaknya Hanya Karna Sakit Jiwa
JAMBI - Tim Petir Reskrim Polres Bungo beserta tim Forensik RS Bhayangkara Polda Jambi berhasil mengungkap pelaku pembunuhan yg mayatnya mengapung pada Bendungan Cek Dam Air, Dusun Mulya Jaya, Unit 14, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Jambi. Via autopsi secara scientific (ilmiah), petugas berhasil membuka tabir mayat terikat kaki dan tangan atas nama Dodi Saputra (31) warga setempat tidak jauh dari lokasi bendungan.
Ironisnya, pelaku merupakan dua orang dekat korban, yakni ayahnya atas nama Kus (57) serta Ujg (28). Motifnya pula sepele, yaitu gegara keluarganya membuat malu Lantaran korban merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro membenarkan Bila tersangka pembunuhan yang mayatnya mengapung pada bendungan pada Kamis dua Desember 2021 kemudian telah ditangkap. "Pelaku terdapat dua orang, yakni ayah serta saudara termuda korban sendiri, Kus dan Ujg," ungkapnya, Senin (6/12/2021).
Kapolres menceritakan, ke 2 pelaku melakukan hal tersebut dikarenakan pelaku sudah tidak mampu lagi membantu biaya kehidupan korban bahwa pelaku sendiri. "Disamping itu, pelaku merasa malu dengan riwayat kejiwaan korban yg selalu dijauhi sang warga di desanya. Selain itu, pelaku juga mempunyai hutang yg wajib diselesaikan," ungkap Guntur.
Terungkapnya perkara ini, sesudah tim melakukan olah TKP. tidak jauh asal ditemukan korban dengan kondisi tidak bernyawa yang kaki serta tangan terikat ditemukan 1 pasang sendal pada posisi tersusun rapi menghadap ke arah Cek Dam. Berbekal sepasang sendal milik korban, tim melakukan penyisiran sampai ke tempat tinggal korban yang jaraknya asal TKP hanya berjarak 300 meter.
Sesampainya di rumah korban, lalu tim eksklusif melakukan pengecekan pada arel tempat tinggal tersebut. tidak butuh lama , petugas menemukan pada galat satu jemuran tempat tinggal korban terdapat satu tali berwarna orange yang diduga sengaja diputus. Penyidik menganggap, tali tersebut sama persis dengan tali yang mengikat korban. sebab mengakibatkan kecurigaan, kemudian petugas melakukan penggeledahan pada holistik tempat tinggal korban. tetapi, di waktu penggeledahan, seluruh keluarga terdapat sikap aneh. waktu itu, semua keluarga korban bersikap biasa saja. Padahal, mayat yang ditemukan diduga merupakan masih orang terdekat famili korban.
sesuai analisa, petugas membawa seluruh keluarga korban ke Mapolres Bungo buat dilakukan pemeriksaan secara intensif. "di ketika dilakukan investigasi terhadap Kus (ayah korban) serta Ujg (adik korban) akhirnya mengakui bahwa merekalah yg telah menghilangkan nyawa Dodi," tutur Kapolres. sementara yang akan terjadi autopsi tim Forensik Bidokes Polda Jambi yang dipimpin dr Erni menemukan luka lecet tekan pada pergelangan tangan kiri serta kanan dan luka lecet tekan dipergelangan kaki kiri serta kanan diakibatkan tabrakan tali yg mengikat di korban. Sedangkan, investigasi dalam ditemukan pasir di kurang lebih btg tenggorok. serta waktu bagian dada dibuka tampak poly cairan keluar berasal pada dada.
Selanjutnya, pada pemeriksaan paru tampak mengkisut dan jantung, ginjal, usus, hati, limpa, tampak bintik-bintik perdarahan. Petugas menduga adanya proses persentuhan usang pada air, atau adanya proses tenggelam menimbulkan kurangnya oksigen (Hipoksia). Hal ini mengakibatkan mati lemas.
Sedangkan, waktu peristiwa diperkirakan lebih kurang 24 jam. Dampak perbuatannya, satu famili ini ditahan pada sel tahanan Polres Bungo buat kepentingan penyelidikan. tidak hanya itu, keduanya terancam hukuman sesuai Pasal 340 KUHPidana dengan ancaman seumur hayati atau pidana tewas. Sebelumnya, warga digegerkan dengan inovasi mayat terapung pada dalam bendungan. ketika ditemukan, mayat jenis kelamin laki-laki tadi dalam syarat kaki serta tangan terikat.
Posting Komentar untuk "Seorang Ayah Tega Bunuh Anaknya Hanya Karna Sakit Jiwa "